Buku
terbaru Dewi Lestari ini, berisi 13 prosa dan karya fiksi dengan gaya
sentilan-sentilan ala Dee. Seperti ciri khas buku-buku Dee sebelumnya,
Madre kembali membawa pembaca berselancar ke dalam dimensi lain dengan
cerita yang segar, unik dan cerdas.
Salah satu fiksi utama dalam buku ini berjudul “Madre” yang terdiri dari 75 halaman. Cerita berawal dari seorang pemuda bernama Tansen Roy Wuisan yang mendapatkan warisan dari orang yang belum ia kenal sebelumnya. Dalam sehari, sejarah hidupnya mendadak berubah menjadi seperempat berdarah Tionghoa, dan memiliki kakek dan nenek yang berprofesi sebagai tukang roti. Ia pun begitu terkejut ketika mengetahui bahwa kakek kandungnya seorang Tionghoa, yang baru ia ketahui setelah orang tersebut meninggal. Tansen yang berawal memiliki kehidupan yang bebas di Bali dengan seketika harus terikat dengan sebuah adonan biang (adonan roti kuno) bersejarah bernama “Madre” di Jakarta.
Dengan melewati beragam pergelutan batin, akhirnya Tansen memutuskan untuk meninggalkan kehidupan bebasnya di Bali untuk membangun toko roti “Tan de Bakker” yang di wariskan kepadanya. Dalam kehidupan barunya, ia pun menemukan cinta dengan seorang wanita bernama Mei, seorang pewaris toko roti modern super besar yang berawal ingin membeli “Madre. Kisah cinta pewaris toko roti kuno dan modern ini pun akhirnya menemukan kebahagiaan sejati, ketika mereka sepakat untuk menjadi partner bisnis.
Ketika membaca fiksi “Madre” ini, kita akan dikejutkan dengan sebuah kisah adonan biang roti yang dibuat menjadi sebuah cerita yang apik dan cerdas. Selain itu, dalam buku ini terdapat pula cerita “Have You Ever”, “Guruji” dan “Menunggu Layang-Layang”, selebihnya adalah sebuah prosa.
Kategori: buku
Penulis : Dewi Lestari
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Salah satu fiksi utama dalam buku ini berjudul “Madre” yang terdiri dari 75 halaman. Cerita berawal dari seorang pemuda bernama Tansen Roy Wuisan yang mendapatkan warisan dari orang yang belum ia kenal sebelumnya. Dalam sehari, sejarah hidupnya mendadak berubah menjadi seperempat berdarah Tionghoa, dan memiliki kakek dan nenek yang berprofesi sebagai tukang roti. Ia pun begitu terkejut ketika mengetahui bahwa kakek kandungnya seorang Tionghoa, yang baru ia ketahui setelah orang tersebut meninggal. Tansen yang berawal memiliki kehidupan yang bebas di Bali dengan seketika harus terikat dengan sebuah adonan biang (adonan roti kuno) bersejarah bernama “Madre” di Jakarta.
Dengan melewati beragam pergelutan batin, akhirnya Tansen memutuskan untuk meninggalkan kehidupan bebasnya di Bali untuk membangun toko roti “Tan de Bakker” yang di wariskan kepadanya. Dalam kehidupan barunya, ia pun menemukan cinta dengan seorang wanita bernama Mei, seorang pewaris toko roti modern super besar yang berawal ingin membeli “Madre. Kisah cinta pewaris toko roti kuno dan modern ini pun akhirnya menemukan kebahagiaan sejati, ketika mereka sepakat untuk menjadi partner bisnis.
Ketika membaca fiksi “Madre” ini, kita akan dikejutkan dengan sebuah kisah adonan biang roti yang dibuat menjadi sebuah cerita yang apik dan cerdas. Selain itu, dalam buku ini terdapat pula cerita “Have You Ever”, “Guruji” dan “Menunggu Layang-Layang”, selebihnya adalah sebuah prosa.
Kategori: buku
Penulis : Dewi Lestari
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar